Tengah malam kawan pasti pernah bermenung.
tentang sebuah “Lupa”. Kenapa Tuhan menciptakan lupa.
bicara tentang lupa pasti kita bicara tentang ingatan. akan ku ceritakan tentang temanku dan ingatannya. Ia dilupakan, oleh orang yang telah berjanji banyak padanya. Lantas orang itu lupa begitu saja. kemudian temanku itu diundang kepernikahan orang yang melupakan nya itu. orang itu seorang wanita.
temanku tetap datang. ia datang dengan baju keberanian nan penuh kekecewaan.
seluruh pengunjung pesta pada hari itu tak memperhatikan temanku sama sekali. sebab memang tak menarik. tak mencolok, atau boleh kukatakan tak penting.
Tapi disinilah sisi romance nya. Sang wanita melirik melihat padanya sekilas. Kemudian menunduk, sebisa mungkin menghirup nafas panjang.
seluruh orang di acara itu tak tahu. Bahwa sungguh meski wanita itu berpura-pura lupa dan tak mementingkan temanku. Tapi mata tak pernah berbohong.
Temanku laki-laki tersisih itu tetap hadir. Dan menjadi tamu paling penting bagi tatapan wanita itu pada hakikatnya.
meski tersisih , laki-laki itu tetap hadir.
Menerimanya, sambil mengunyah lengkuas yang dikiranya rendang.
ah laki-laki baik itu telah dikalahkan laki-laki mapan.
kelak akan kuceritakan ujung kisahnya.
tunggulah.